Rabu, 09 Oktober 2013

waspadalah terhadap penyakit kaki gajah

   Filariasis ( penyakit kaki gajah ) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai  jenis nyamuk.

Penyakit kaki gajah ini dapat menyebabkan cacat permanen, stigma sosial, hambatan psikososial dan penurunan produktivitas kerja dari penderita.  Kebanyakan penderita
menjadi beban keluarga dan negara.  Data di Dep.Kesehatan sampai tahun  2004 diperkirakan  ada 6 juta orang yang kena infeksi cacing filaria dan lebih dari 8.243 diantaranya menderita klinis kronis filariasis terutama didaerah pedesaan.

Penyebab penyakit
Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga species cacing filaria yaitu :
  1. Wuchereria bancrofti
  2. Brugia malayi
  3. Brugia timori

Ketiga species cacing tadi mempunyai perioditas tertentu artinya mikrofilarianya berada di darah tepi pada waktu tertentu saja. Contohnya W.bancrofti bersifat periodik nokturna artinya mikrofilaria banyak terdapat didarah tepi pada malam hari. Kalau siang hari banyak terdapat di kapiler organ-organ tubuh seperti paru-paru, jantung dan ginjal.


Secara umum daur hidup ketiga spesies cacing tersebut tidak berbeda. Daur hidup parasit terjadi di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk. Cacing dewasa (disebut makrofilaria) hidup di saluran dan kelenjar limfe, sedangkan anaknya (disebut mikrofilaria) hidup di dalam sistem peredaran darah.
Secara epidemiologi, cacing filaria dibagi menjadi 6 tipe
1. W. bancrofti sering ditemukan di daerah perkotaan (urban) seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Semarang dan Pekalongan. Cacing filaria ini mempunyai perioditas nokturna dan ditularkan oleh nyamuk Culex quinquefasciatus yang berkembang di air limbah rumah tangga.

2. W.bancrofti tipe pedesaan ( rural ).
    Cacing filaria ini ditemukan didaerah pedesaan di luar Jawa seperti di Papua dan Nusa Tenggara Timur
juga mempunyai perioditas nokturna. Nyamuk yang menularkan adalah nyamuk Anopheles,Culex dan Aedes.

3. Brugia malayi tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan.

4. Brugia malayi tipe supperiodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada siang dan malam hari tetapi lebih banyak ditemukan pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia spp yang ditemukan di daerah rawa.

5. Brugia malayi tipe non periodik
 Mikrofilaria ditemukan di darah tepi baik pada malam maupun siang hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia bonneae dan Mansonia uniformis yang ditemukan di hutan rimba.

6. Brugia timori tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan di NTT, Maluku Tenggara.
SUMBER : veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar