Khasiat Air Kelapa untuk Kesehatan
Khasiat Air Kelapa untuk Kesehatan
Air kelapa memang sangat nikmat sekali untuk dikonsumsi sebagai minuman penyegar dahaga di siang hari dengan cuaca yang sangat panas. Air kelapa memang banyak mengandung manfaat yang sungguh sangat luar biasa bagi tubuh kita.
Manfaat dari air kelapa ternyata dalam dunia medis bisa juga di jadikan sebagai cairan obat pengganti infus. Apa artinya? Berarti air kelapa mengandung vitamin dan mineral,zat besi serta ion yang sangat penting sekali untuk tubuh kita, karena jika disandingkan dengan infus air kelapa memiliki kedududkan yang setara.
Dalam 30 ml air kelapa terkandung 61 mg potasium, 5,45 mg sodium, dan 1,3 mg gula. Kandungan lainnya adalah magnesium, kalsium, vitamin B dan C, zinc, selenium, iodine, serta sulfur.
Dalam 30 ml air kelapa terkandung 61 mg potasium, 5,45 mg sodium, dan 1,3 mg gula. Kandungan lainnya adalah magnesium, kalsium, vitamin B dan C, zinc, selenium, iodine, serta sulfur.
Berikut ini adalah manfaat kandungan air kelapa untuk kesehatan tubuh kita :
1. Membuat tubuh hidrasi
2. Membantu menurunkan berat badan
3. Meningkatkan sistem imun
4. Meningkatkan sirkulasi
5. Menghilangkan mual
6. Mengobati pasien kolera
7. Baik untuk pencernaan
8. Menjaga keseimbangan elektrolit
9. Mengatasi infeksi saluran kencing
10. Menjaga kesehatan kulit
Penyakit kaki gajah ini dapat menyebabkan cacat permanen, stigma sosial, hambatan psikososial dan penurunan produktivitas kerja dari penderita. Kebanyakan penderita
menjadi beban keluarga dan negara. Data di Dep.Kesehatan sampai tahun 2004 diperkirakan ada 6 juta orang yang kena infeksi cacing filaria dan lebih dari 8.243 diantaranya menderita klinis kronis filariasis terutama didaerah pedesaan.
Penyebab penyakit
Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga species cacing filaria yaitu :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Ketiga species cacing tadi mempunyai perioditas tertentu artinya mikrofilarianya berada di darah tepi pada waktu tertentu saja. Contohnya W.bancroftibersifat periodik nokturna artinya mikrofilaria banyak terdapat didarah tepi pada malam hari. Kalau siang hari banyak terdapat di kapiler organ-organ tubuh seperti paru-paru, jantung dan ginjal.
Secara umum daur hidup ketiga spesies cacing tersebut tidak berbeda. Daur hidup parasit terjadi di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk. Cacing dewasa (disebut makrofilaria) hidup di saluran dan kelenjar limfe, sedangkan anaknya (disebut mikrofilaria) hidup di dalam sistem peredaran darah.
Secara epidemiologi, cacing filaria dibagi menjadi 6 tipe
1. W. bancrofti sering ditemukan di daerah perkotaan (urban) seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Semarang dan Pekalongan. Cacing filaria ini mempunyai perioditas nokturna dan ditularkan oleh nyamuk Culex quinquefasciatus yang berkembang di air limbah rumah tangga.
2. W.bancrofti tipe pedesaan ( rural ).
Cacing filaria ini ditemukan didaerah pedesaan di luar Jawa seperti di Papua dan Nusa Tenggara Timur
juga mempunyai perioditas nokturna. Nyamuk yang menularkan adalah nyamuk Anopheles,Culex dan Aedes.
3. Brugia malayi tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan.
4. Brugia malayi tipe supperiodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada siang dan malam hari tetapi lebih banyak ditemukan pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia spp yang ditemukan di daerah rawa.
5. Brugia malayi tipe non periodik
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi baik pada malam maupun siang hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia bonneae dan Mansonia uniformis yang ditemukan di hutan rimba.
6. Brugia timori tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan di NTT, Maluku Tenggara.
SUMBER : veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com
waspadalah terhadap penyakit kaki gajah
Penyakit Filariasis ( Kaki gajah ) - bagian I
Filariasis ( penyakit kaki gajah ) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.Penyakit kaki gajah ini dapat menyebabkan cacat permanen, stigma sosial, hambatan psikososial dan penurunan produktivitas kerja dari penderita. Kebanyakan penderita
menjadi beban keluarga dan negara. Data di Dep.Kesehatan sampai tahun 2004 diperkirakan ada 6 juta orang yang kena infeksi cacing filaria dan lebih dari 8.243 diantaranya menderita klinis kronis filariasis terutama didaerah pedesaan.
Penyebab penyakit
Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga species cacing filaria yaitu :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Ketiga species cacing tadi mempunyai perioditas tertentu artinya mikrofilarianya berada di darah tepi pada waktu tertentu saja. Contohnya W.bancroftibersifat periodik nokturna artinya mikrofilaria banyak terdapat didarah tepi pada malam hari. Kalau siang hari banyak terdapat di kapiler organ-organ tubuh seperti paru-paru, jantung dan ginjal.
Secara umum daur hidup ketiga spesies cacing tersebut tidak berbeda. Daur hidup parasit terjadi di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk. Cacing dewasa (disebut makrofilaria) hidup di saluran dan kelenjar limfe, sedangkan anaknya (disebut mikrofilaria) hidup di dalam sistem peredaran darah.
Secara epidemiologi, cacing filaria dibagi menjadi 6 tipe
1. W. bancrofti sering ditemukan di daerah perkotaan (urban) seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Semarang dan Pekalongan. Cacing filaria ini mempunyai perioditas nokturna dan ditularkan oleh nyamuk Culex quinquefasciatus yang berkembang di air limbah rumah tangga.
2. W.bancrofti tipe pedesaan ( rural ).
Cacing filaria ini ditemukan didaerah pedesaan di luar Jawa seperti di Papua dan Nusa Tenggara Timur
juga mempunyai perioditas nokturna. Nyamuk yang menularkan adalah nyamuk Anopheles,Culex dan Aedes.
3. Brugia malayi tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan.
4. Brugia malayi tipe supperiodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada siang dan malam hari tetapi lebih banyak ditemukan pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia spp yang ditemukan di daerah rawa.
5. Brugia malayi tipe non periodik
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi baik pada malam maupun siang hari. Nyamuk penularnya adalah Mansonia bonneae dan Mansonia uniformis yang ditemukan di hutan rimba.
6. Brugia timori tipe periodik nokturna
Mikrofilaria ditemukan di darah tepi pada malam hari. Nyamuk penularnya adalah Anopheles barbirostis yang ditemukan di daerah persawahan di NTT, Maluku Tenggara.
SUMBER : veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar